Categories

Rabu, 08 Desember 2010

Teori Plutonis dan Neptunis dalam Geologi

Teori Plutonis


Teori Plutonis ini dikemukakan oleh James Hutton, berpendapat bahwa “bagian dalam bumi merupakan bagian yang panas, dan panas inilah yang menyebabkan terbentuknya batuan baru. Daratan tererosi oleh udara dan air, dan diendapkan sebagai lapisan di lautan. Kemudian panas membentuk endapan tersebut menjadi batuan, dan mengalami pengangkatan sehingga menjadi daratan baru”.


Teori ini sangat bertentangan dengan teori Neptunis dari Abraham Gottlob Werner yang menyebutkan bahwa “semua batuan merupakan hasil presipitasi sebuah aliran yang sangat besar”.


Dalam Teori Plutonis bagian padat dari bumi yang sekarang terlihat, disusun oleh produk hasil lautan, dan material lainnya yang sama dengan yang ditemui saat ini di pantai. Hal ini menuntun pada :


-Bumi/daratan yang kita tempati tidak sederhana dan asli, tetapi merupakan suatu komposisi, dan terbentuk oleh suatu operasi yang disebabkan hal lain.

-Sebelum bumi/daratan yang kita tempati sekarang terbentuk, telah ada bumi yang terdiri dari daratan dan lautan, dimana terdapat gelombang dan pasang surut, dan dasar samudera pada zaman itu merupakan daratan pada masa kini.

-Ketika daratan yang ada sekarang dibentuk di dasar samudera, daratan yang terdahulu mengandung tumbuhan dan binatang; sehingga setidaknya lautan kemudian dihuni oleh binatang, dengan cara yang sama seperti saat ini.


Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar dari daratan kita, walaupun tidak semua, dihasilkan oleh proses alami dari bumi ini; tetapi dalam rangka membuat daratan menjadi permanen, dan bertahan dari kegiatan air diperlukan dua hal :


-Konsolidasi massa yang terbentuk dari kumpulan material-material lepas atau inkoheren.

-Elevasi dari massa yg terkonsolidasi dari dasar samudera, daerah dimana massa tersebut terkumpul, ke tempat dimana sekarang terdapat di atas permukaan laut.


Hutton meyakini bahwa setidaknya terdapat beberapa daur, yang masing-masing menyertakan pengendapan material di dasar samudera, pengangkatan dengan kemiringan, dan erosi, kemudian kembali lagi ke dasar samudera untuk mengendapkan lapisan berikutnya.


Teori Neptunis


Teori Neptunis oleh Abraham Gottlob Werner yang menyebutkan bahwa semua batuan merupakan hasil presipitasi sebuah aliran yang sangat besar.


Abraham Gottlob Werner mengeluarkan teori bernama neptunisme saat ia menafsirkan sebuah urutan batuan yang ditemukannya yang disusun dari bawah ke atas oleh batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen. Menurutnya, Bumi dulu pernah ditutupi oleh lautan asal (primeval ocean) yang mengatasi seluruh permukaannya bahkan pegunungan-pegunungan tertinggi. Teorinya ini disebut neptunisme, mengambil nama dewa lautan bangsa Latin : Neptunus. Batuan-batuan beku dan metamorf juga ditafsirkannya sebagai hasil pengendapan dari air laut. Teorinya ini diterima secara luas saat itu, tetapi kesulitan pun segera muncul ketika harus menjelaskan asal lava basal dan gunungapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar